Demetrious Johnson, salah satu petarung paling ikonik dalam sejarah seni bela diri campuran (MMA), resmi mengumumkan pensiun di usia 38 tahun. Mantan juara kelas terbang UFC ini memutuskan menutup kariernya yang gemilang setelah hampir dua dekade menguasai Octagon.
Dijuluki ‘Mighty Mouse’, Johnson tak hanya dikenal sebagai salah satu petarung terbaik, tapi juga sebagai inovator di kelas terbang, yang membentuk wajah baru olahraga MMA.
Johnson mengumumkan keputusan pensiunnya pada ajang ONE 168 di Denver. Dalam pernyataannya, dia dengan tegas mengatakan tak akan meninggalkan sabuk juara begitu saja. “Mereka ingin saya meninggalkan ikat pinggang di sini, tapi saya tidak akan melakukan itu. Saya datang ke olahraga ini sebagai juara dan saya akan meninggalkan olahraga ini sebagai juara juga,” ucapnya dikutip dari BBC.
Kalimat ini menegaskan mentalitas petarung yang dimiliki Johnson sepanjang kariernya, yakni tidak pernah mundur dan selalu mempertahankan status juaranya.
Sebagai salah satu legenda UFC, Johnson meninggalkan jejak luar biasa dengan 25 kemenangan, hanya empat kali kalah, dan satu kali seri. Dominasi Johnson di kelas terbang menciptakan rekor yang masih sulit dicapai oleh petarung lain.
Johnson adalah juara kelas terbang UFC pertama dan berhasil mempertahankan gelarnya sebanyak 11 kali berturut-turut antara 2012 hingga 2017. Catatan itu menjadi bukti kekuatan dan konsistensi yang dimilikinya.
Kiprah Johnson di UFC berhenti pada 2018 ketika dia kalah dari Henry Cejudo melalui keputusan juri, dalam pertarungan yang sangat ketat. Kekalahan tersebut menjadi momen yang membuat Johnson memilih untuk meninggalkan UFC.
Namun, meski tak lagi bertanding di UFC, Johnson tetap dianggap sebagai salah satu petarung terhebat sepanjang masa. Dia masih memegang beberapa rekor kelas terbang UFC yang belum terpecahkan hingga saat ini, termasuk kemenangan terbanyak (13), penyelesaian terbanyak (7), dan rekor kemenangan beruntun terpanjang (13).
Kepergian Johnson dari UFC bukanlah akhir dari kariernya. Sebaliknya, dia memulai babak baru di ONE Championship, sebuah organisasi seni bela diri terbesar di Asia.
Meski kepindahan ini mengejutkan dunia MMA, Johnson tetap membuktikan dirinya sebagai petarung hebat. Di ONE Championship, dia berhasil meraih gelar juara kelas terbang dan terus bertanding di level tertinggi. Momen paling mengesankan di ONE adalah ketika dia membalaskan kekalahannya dari Adriano Moraes dengan KO spektakuler melalui lutut terbang. Video KO tersebut langsung viral dan memperlihatkan betapa masih berbahayanya Johnson meski sudah melewati puncak kariernya.
Pertarungan terakhir Johnson terjadi pada Mei 2023, di mana dia kembali mengalahkan Moraes melalui keputusan poin. Kemenangan tersebut menjadi akhir yang sempurna bagi perjalanan karier Johnson di MMA.
Dia mengakhiri kariernya di hadapan publik Amerika Serikat setelah lima tahun bertanding di luar negeri, membuat momen ini menjadi semakin emosional bagi para penggemar setianya.