Petarung Amerika Serikat, Jared Cannonier, mengalahkan Gregory Rodrigues, asal Brasil, dalam pertarungan utama UFC Vegas 102 di Las Vegas, Nevada, AS, Minggu, 16 Februari 2025. Mengalami awal yang sulit, ia bangkit dan menyelesaikan pertarungan non gelar di kelas menengah itu dengan TKO di ronde keempat.
Pertarungan dimulai dengan sangat buruk bagi Cannonier, yang kalah beruntun dalam dua duel sebelumnya. Rodrigues, yang dikenal karena kekuatan pukulannya, langsung tampil agresif sejak bel pembukaan berbunyi. Dia melancarkan serangan keras berupa kombinasi pukulan besar dan tendangan kaki yang membuat Cannonier kesulitan.
Pada menit kedua ronde pertama, sebuah hook kanan yang kuat dari Rodrigues sukses menjatuhkan Cannonier ke kanvas. Meskipun mampu bangkit kembali, Cannonier kembali terjatuh tak lama kemudian akibat pukulan keras lainnya.
Meski tertekan, Cannonier menunjukkan mental baja. Dia berhasil bertahan dari serangan gencar Rodrigues dan mulai menemukan ritme permainannya. Seperti yang dia ungkapkan setelah pertarungan, “Saya cukup terluka untuk dijatuhkan beberapa kali, tapi saya bisa bertahan dan menjaga ketenangan.”
Memasuki ronde kedua, Cannonier mulai menunjukkan perubahan signifikan. Rodrigues, yang kehabisan tenaga setelah melepaskan banyak serangan besar di awal, mulai kehilangan momentum. Cannonier, di sisi lain, mulai bergerak maju sebagai penyerang, memanfaatkan celah-celah dalam pertahanan Rodrigues. Serangan-serangannya semakin efektif, dan dia mulai mendominasi pertarungan.
Di ronde ketiga, momentum sepenuhnya berada di tangan Cannonier. Sebuah siku keras dari dalam posisi clinch sukses menjatuhkan Rodrigues ke kanvas. Cannonier tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan melanjutkan dengan ground-and-pound yang membuat Rodrigues semakin terdesak. Saat bel ronde ketiga berbunyi, Rodrigues tampak goyah dan kesulitan untuk pulih.
Ronde keempat menjadi momen penentuan bagi Cannonier. Menyadari bahwa Rodrigues belum sepenuhnya pulih dari serangan-serangan sebelumnya, Cannonier langsung melancarkan serangan habis-habisan. Dia memaksa Rodrigues mundur ke arah kandang, tanpa ruang untuk menghindar. Dengan kombinasi pukulan keras ke kepala dan tubuh, Cannonier akhirnya berhasil membuat Rodrigues roboh.
Wasit segera masuk untuk menghentikan pertarungan pada detik ke-21 ronde keempat, memberikan kemenangan kepada Cannonier melalui TKO (Technical Knockout). Ini adalah kemenangan penting bagi Cannonier, yang sebelumnya dikalahkan Nassourdine Imavov dan Caio Borralho.
Setelah pertarungan, Cannonier berbicara tentang menekankan pentingnya dukungan tim. “Saya lebih memilih mati berdiri daripada mati di tanah,” kata dia. “Pengalaman memainkan peran penting, tapi saya juga ingin bersandar pada tim saya. Perbaikan saya benar-benar terlihat dalam pertarungan ini.”
Meski sudah berusia 40 tahun, Cannonier membuktikan diri masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan di divisi kelas menengah UFC. Kini ia memiliki rekor 18-8. Bagi Rodrigues, 32 tahun, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya mengelola energi dalam pertarungan panjang. Kini ia memiliki rekor 16-4.